Kegiatan Petualangan Untuk Mengurangi Stres
Kegiatan Petualangan Untuk Mengurangi Stres – Berita.Online – Banyak anak-anak yang melakukan berbagai aktivitas menarik dan seru selama liburan sekolah.
Namun di tengah semua kegembiraan tersebut, penting bagi orang tua untuk tidak melupakan peran penting istirahat dalam menjaga kesehatan anak.
Kegiatan Petualangan Untuk Mengurangi Stres
Memberikan istirahat yang cukup selama liburan tidak hanya untuk menenangkan anak, tetapi juga untuk memulihkan kondisi tubuh, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan menjaga keseimbangan mental.
3 Ide Aktivitas Luar Ruangan Yang Seru Untuk Petualangan Alam Di Akhir Pekan
Relaksasi bukan sekadar kesenangan atau hiburan. Istirahat pada anak memegang peranan penting dalam tumbuh kembangnya.
Selama masa istirahat, tubuh anak mempunyai kesempatan untuk memperbaiki diri, memperkuat sistem kekebalan tubuh, serta mengatasi stres dan kelelahan akibat aktivitas sehari-hari.
Saat liburan, anak kerap melakukan berbagai aktivitas fisik berat, seperti bermain di luar, bersepeda, atau berenang.
Selain itu, kurang istirahat juga mempengaruhi kualitas tidur anak yang pada akhirnya mempengaruhi suasana hati, konsentrasi, dan performanya selama beraktivitas.
Mtb: Hobi Bersepeda Yang Menggali Keindahan Alam Sambil Merawat Kesehatan
Liburan merupakan waktu yang tepat bagi anak-anak untuk melepaskan stres akademik dan sosial yang mereka alami selama tahun ajaran.
Dengan memberikan waktu istirahat yang cukup, anak dapat memulihkan keseimbangan mentalnya, mengurangi kecemasan dan stres, serta meningkatkan mood dan kebahagiaannya.
Manfaat utama istirahat yang cukup adalah kemampuan anak dalam menjaga kesehatan dan daya tahan tubuhnya.
Dengan memberikan waktu istirahat yang cukup selama liburan, orang tua dapat membantu memastikan anaknya tetap sehat dan bugar serta siap berangkat sekolah dengan energi segar. KOMPAS.com – Keindahan Alam Disajikan oleh hijaunya hutan, keheningan. Puncak gunung dan misteri lembah, asyik sekali mendakinya.
5 Pose Yoga Untuk Mengurangi Stres
Meski melelahkan, panjat tebing atau hiking memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Tak hanya untuk kebugaran jasmani, aktivitas ini juga dinilai efektif untuk kesehatan mental.
Penelitian menunjukkan bahwa pasien gangguan jiwa yang memiliki pikiran untuk bunuh diri menemukan kenyamanan dan kesembuhan setelah mendapat terapi tambahan berupa mendaki gunung.
Tidak ada alasan untuk menyangkal temuan penelitian yang menyimpulkan bahwa tinggal di tempat yang tercemar dan ramai meningkatkan risiko kecemasan dan depresi. Nah, menghabiskan waktu di alam dapat membalikkan dampak negatif tersebut.
Menurut penelitian, berjalan kaki selama 90 menit di hutan atau alam bisa membuat kita lebih tenang dan rileks. Pemindaian otak para pejalan hutan juga menunjukkan berkurangnya aliran darah ke area tertentu di otak. Itu menunjukkan bahwa mereka tenang.
Wisata Alam Di Banyuwangi Yang Lagi Hits
Aktivitas fisik dapat menghasilkan perubahan positif pada otak, misalnya meningkatkan daya ingat dan mengasah kemampuan berpikir. Jika Anda tidak suka berolahraga, jalan-jalan santai dan mendaki bisa menjadi alternatif yang menyenangkan.
Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One menemukan bahwa berjalan kaki dalam jangka waktu yang relatif lama di luar ruangan akan membuat Anda merasa lebih bahagia dibandingkan menggunakan treadmill atau berolahraga di gym.
Dalam sebuah eksperimen yang membandingkan sekelompok orang yang diminta berjalan-jalan di hutan sebelum melakukan karya kreatif dengan mereka yang hanya berada di dalam ruangan, ditemukan perbedaan yang signifikan. Mereka yang meningkat mempunyai nilai kreativitas yang lebih baik.
Dengarkan berita terbaru dan berbagai berita kami langsung di ponsel Anda. Pilih saluran berita favorit Anda untuk mengakses saluran WhatsApp Kompas.com: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan Anda telah menginstal aplikasi WhatsApp. Berhati-hatilah saat menanggapi tawaran investasi Microsoft. Alami masalah kesehatan mental.
Forester The Real Explorer Gear
Nah di kalangan anak-anak, bermain sering kali diartikan dengan bermain game atau permainan online lainnya. Bermain di ruang terbuka atau melibatkan interaksi fisik seperti bersepeda, memanjat pohon, atau sekedar melompat-lompat sudah bukan hal yang lumrah lagi.
Situasi ini pun menimbulkan pertanyaan dari tim peneliti di University of Exeter di Inggris. Mereka ingin menyampaikan secara langsung pentingnya permainan fisik kepada anak. Mereka meyakini permainan seperti itu antara lain berdampak positif bagi kesehatan mental anak.
Survei dilakukan dengan mewawancarai 2500 orang tua yang memiliki anak usia 5 hingga 11 tahun. Hasil penelitian mereka telah dipublikasikan di jurnal Child Psychiatry and Human Development.
Berdasarkan masukan dari orang tua, tim menemukan bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih banyak waktu bermain di luar memiliki lebih sedikit masalah internalisasi, yang ditandai dengan kecemasan dan depresi. Anak-anak juga lebih positif selama lockdown Covid-19 pertama.
Wisata Outbound Di Sukabumi, Cocok Untuk Liburan
Dampaknya relatif kecil, seperti yang diperkirakan mengingat beragamnya faktor yang mempengaruhi kesehatan mental anak-anak. Namun, hasil yang diperoleh tetap sama bahkan setelah tim memperhitungkan berbagai variabel demografis, termasuk jenis kelamin anak, usia, status pekerjaan orang tua, serta kesehatan mental orang tua. Sebuah studi kohort di Inggris juga menemukan bahwa dampaknya lebih nyata pada anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah dibandingkan mereka yang dibesarkan di keluarga berpenghasilan tinggi.
“Kami lebih peduli terhadap kesehatan mental anak-anak dibandingkan sebelumnya, dan temuan kami menunjukkan bahwa kami mungkin dapat membantu melindungi kesehatan mental anak-anak,” kata Helen Dodd, profesor psikologi anak di University of Can dengan memastikan mereka memiliki cukup kesempatan untuk terlibat. petualangan.” Exeter yang memimpin penelitian tersebut, dikutip dari ScienceDaily.com, Jumat (20/5).
“Ini sangat positif karena bermain itu gratis, alami dan bermanfaat bagi anak-anak, dapat diakses oleh semua orang dan tidak memerlukan keahlian khusus. Kami sekarang memiliki akses langsung ke kawasan alam, (seperti) taman dan petualangan. “Ada kebutuhan untuk itu.” berinvestasi dan melindungi taman bermain yang dirancang untuk membantu kesehatan mental anak-anak,” lanjutnya.
Sementara itu, Paskins, kepala UK Impact di Save the Children, mengatakan semua anak membutuhkan dan berhak mendapatkan kesempatan bermain. Penelitian penting ini menunjukkan bahwa membantu anak-anak berkembang selama Covid-19 menjadi lebih penting setelah adanya semua pembatasan ini.
Tak Hanya Malioboro, Temukan Pesona Wisata Pegunungan Jogja
Dia menambahkan bahwa lebih banyak bermain berarti lebih banyak kebahagiaan dan lebih sedikit kecemasan dan depresi. Itu sebabnya Save the Children mendukung kampanye Summer of Play, yang menyatukan organisasi-organisasi di seluruh negeri untuk memberikan dukungan mereka sehingga anak-anak dapat bersenang-senang, berkumpul dengan teman-teman dan menikmati kebebasan.
Jacqueline O’Loughlin, CEO Playboard NI, menyambut baik temuan ini, dan mengatakan bahwa penelitian tersebut menggarisbawahi pentingnya permainan petualangan. Anak-anak dan remaja membutuhkan kebebasan dan peluang untuk menghadapi tantangan dan risiko dalam petualangan rekreasi sehari-hari mereka.
Selain itu, katanya, temuan penelitian menunjukkan bahwa bermain, mengambil risiko, dan mengalami kegembiraan di luar ruangan berkontribusi positif terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan emosional anak-anak. Membiarkan anak mengatur permainannya sendiri dan mengelola tantangan memberikan banyak manfaat. Permainan petualangan membantu anak-anak mengembangkan ketahanan yang diperlukan untuk mengatasi dan mengelola stres dalam situasi sulit.
Orang tua dapat menawarkan permainan petualangan yang dirancang untuk anak-anak mereka. Beberapa contoh petualangan yang tidak memerlukan biaya adalah berjalan dalam kegelapan dengan cahaya obor, mendaki hutan sendirian atau bersama teman, berkemah semalaman, berenang atau mendayung di sungai atau danau, lompat ayun, mencoba keterampilan baru. Naik skateboard, sepatu roda, atau sepeda dan buat jalur rintangan di dalam atau luar ruangan. (M-1) Michigan USA,: Berjalan-jalan di alam minimal 20 menit dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan kesehatan. Demikian hasil penelitian para ilmuwan yang mengungkapkan bahwa menghabiskan waktu 20-30 menit di alam dapat menurunkan hormon stres kortisol sebesar 10%.
Ini Pentingnya Bermain Di Ruang Terbuka Bagi Anak
“Penelitian kami menunjukkan hasil yang sangat baik dalam mengurangi kadar hormon stres kortisol.” Anda sebaiknya duduk atau berjalan-jalan di alam selama 20-30 menit,” kata Dr. Mary Carol Hunter dari University of Michigan, yang memimpin penelitian tersebut, dilansir Daily Mail, Jumat (4/5/2019).
Jadi selain perjalanan jauh, lanjut Dr. Hunter, berjalan-jalan di luar kantor dan duduk di area yang banyak pepohonan, pergi ke taman kota, menikmati pepohonan di alam terbuka juga bisa mengurangi stres.
Dr Hunter percaya penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychology, seharusnya mengarahkan dokter untuk meresepkan pil alami untuk pasien kecemasan. Menghabiskan waktu di alam sebelumnya telah disarankan sebagai cara yang hemat biaya dan penting untuk memerangi masalah kesehatan, termasuk tekanan darah tinggi dan kesehatan mental.
Peresepan sosial – perawatan non-medis yang memberikan manfaat kesehatan – adalah bagian penting dari rencana jangka panjang NHS yang diluncurkan oleh Theresa May dan CEO NHS Inggris Simon Stevens pada bulan Januari.
10+ Daftar Aktivitas Anak Di Rumah Yang Menyenangkan
Lebih dari 2,5 juta orang diperkirakan akan menerima manfaat selama lima tahun ke depan, menurut rencana tersebut, yang menjanjikan untuk mempekerjakan lebih dari 1.000 pekerja terlatih untuk membantu pasien menjalani hidup yang lebih sehat.
Menteri Kesehatan Matt Hancock mengatakan dia ingin melihat keseimbangan antara pengobatan dan pekerjaan sosial untuk meningkatkan kesehatan bangsa. “Pasien demensia harus ditawarkan terapi musik dan tari untuk mengatasi kondisinya,” lanjutnya. (NDY)